Thursday, December 2, 2010

Lingkungan " Pembahasan dan Simpulan"

Tanaman berhijau daun dalam menangkap energi matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia melalui proses fotosintesa. Dalam proses fotosintesa, CO2 dan H2O diubah menjadi karbohidrat dan O2 dilepaskan ke udara

Karbohidrat sederhana yang dihasilkan fotosintesa melalui proses metabolisme diubah menjadi lipida asam nukleat, protein dan molekul organik lain. Molekul-molekul tersebut selanjutnya diubah menjadi batang, akar, daun, umbi, biji, jaringan dan sistem organ lainnya

Produksi senyawa organik oleh fotosintesa bergantung pada tersedianya unsur hara dan mineral, tersedianya air dan CO2, suhu yang sesuai, energi radiasi dan tidak terdapat nya senyawa toksin di sekitar tanaman. Faktor tersebut merupakan bagian dari lingkungan yang mempunyai keragaman yang cukup besar. Faktor dalam seperti jenis pigmen, tingkat enzim, dan derajat organisasi dari organ fotosintesa juga mempengaruhi fotosintesa. Faktor luar dan dalam dapat dinilai sebagai efisiensi tumbuhan dalam mengkonversikan energi matahari menjadi energi kimia

Cahaya menyediakan energi untuk fotosintesa, diharapkan laju fotosintesis akan respon karena adanya perubahan intensitas cahaya. Setiap tumbuhan mempunyai sekumpulan ciri khas yang berbeda , baik ditinjau dari segi fisiologi, anatomi maupun biokimia. Satu di antaranya adalah resspon terhadap perbedaan intensitas cahaya

Tumbuhan dengan kapasitas fotosintesa rendah mencapai laju fotosintesis neto pada intensitas cahaya yang relatif rendah, jauh dibawah cahaya penuh. Di pihak lain laju fotosintesa neto dari jenis tumbuhan kapasitas fotosintesis tinggi meningkat dengan naiknya intensitas cahaya.
Tanaman naungan dapat mengurangi hasil fotosintesis yang normal

Salah satu penyebabnya adalah adanya penurunan proses fotosintesis atau terjadinya proses penerimaan sampai penimbunan. Tumbuhan merupakan satu-satunya pengatur dalam memperkecil pengurangan sinar, kebutuhan sinar maksimum tergantung pada jarak tanam antara tanaman yang satu dengan tanaman yang lain

Pertumbuhan adalah proses dalam kehidupan tanaman yang mengakibatkan terjadinya perubahan ukuran tanaman yang semakin besar dan menentukan hasil tanaman. Pertambahan ukuran tanaman secara keseluruhan merupakan hasil dari pertambahan ukuran bagian atau organ tanaman akibat dari pertambahan jaringan sel yang dihasilkan oleh pertambahan ukuran sel.

Jumlah sel yang semakin banyak atau ruang yang semakin besar  membutuhkan semakin banyak bahan-bahan sel yang disintesis menggunakan substrat yang sesuai

Pada tanaman, substrat dapat dibatasi pada bahan anorganik dan unsur lain yang diambil dari lingkungannya seperti karbon dioksida, unsur hara, air dan kuanta radiasi matahari yang diolah menjadi bahan organik yang dapat diukur secara sederhana dengan pertambahan bobot keseluruhan tanaman atau bagian -bagian tanaman termasuk bagian yang dipanen dan parameter lain

Percobaan ini untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan tanaman pada lingkungan yang berbeda yaitu dalam rumah kaca dan di lingkungan yang terbuka. Hasil dari pengamatan yang dilakukan terhadap tanaman yang di tempatkan di rumah kaca untuk polybag yang ditanam 2 biji kedelai rata-rata tinggi tanaman yaitu 30,450cm dan rata-rata diameter batang 2,25 cm dengan rata-rata biomassa 0,095 gr, untuk polybag ke-2 yang ditanam 4 biji kedelai rata-rata tinggi tanaman 32,3 cm dan rata-rata ukuran diameter batang 2,238 cm dengan rata-rata biomassa 0,25 gr, untuk polybag yang ditanami 6 biji kedelai rata-rata tinggi tanaman 30,150 cm dan rerata ukuran diameter batang 2,238 cm dengan rata-rata biomassa 0,36 gr dan untuk polybag yang ditanami  8 biji kedelai rata-rata tinggi tanaman 30,0 cm dan rata-rata ukuran batang 2,163 cm dengan rata-rata biomassa 0,4 gr

Pada polybag ke-5 yang ditanami 2 biji jagung diperoleh hasil untuk rata-rata tinggi tanaman 11,4 cm dan rerata ukuran diameter batang 2,93 cm sedangkan rata-rata biomassanya 0,20 gr. Pada polybag ke-6 yang ditanami 4 biji jagung diperoleh hasil untuk rata-rata tinggi tanaman 8,4 cm dan rata-rata ukuran diameter batang 2,350 cm sedangkan rata-rata biomassanya 0.18 gr. Pada polybag ke-7 yang ditanami 6 biji jagung diperoleh hasil untuk rata-rata tinggi tanaman 14,40 cm dan rerata ukuran diameter batang 3,025 cm sedangkan rata-rata biomassanya 0,19 gr. Pada polybag ke-8 yang ditanami 8 biji jagung diperoleh hasil untuk rata-rata tinggi tanaman 13,450 cm dan rerata ukuran diameter batang 2,913 cm sedangkan rata-rata biomassanya 0,35 gr

Hasil dari pengamatan yang dilakukan terhadap tanaman yang di tempatkan di tempat terbuka untuk polybag yang ditanam 2 biji kedelai rata-rata tinggi tanaman yaitu 18,9 cm dan rata-rata diameter batang 2,25 cm dengan rata-rata biomassa 0.33 gr, untuk polybag ke-2 yang ditanam 4 biji kedelai rata-rata tinggi tanaman 20,3 cm dan rata-rata ukuran diameter batang 2,38 cm dengan rata-rata biomassa 0,83 gr , untuk polybag yang ditanami 6 biji kedelai,  rata-rata tinggi tanaman 19,15 cm dan rerata ukuran diameter batang 2,3 cm dengan rata-rata biomassa 0,975 gr dan untuk polybag yang ditanami  8 biji kedelai rata-rata tinggi tanaman 20.8 cm dan rata-rata ukuran batang 2,263 cm dengan rata-rata biomassa 0,695 gr

Pada polybag ke-5 yang ditanami 2 biji jagung diperoleh hasil untuk rata-rata tinggi tanaman 5,8 cm dan rerata ukuran diameter batang 2,45 cm sedangkan rata-rata biomassanya 0,35 gr.

Pada polybag ke-6 yang ditanami 4 biji jagung diperoleh hasil untuk rata-rata tinggi tanaman 8,4 cm dan rata-rata ukuran diameter batang 2,350 cm sedangkan rata-rata biomassanya 0.18 gr. Pada polybag ke-7 yang ditanami 6 biji jagung diperoleh hasil untuk rata-rata tinggi tanaman 6,70 cm dan rerata ukuran diameter batang 2,4 cm sedangkan rata-rata biomassanya 0,49 gr. Pada polybag ke-8 yang ditanami 8 biji jagung diperoleh hasil untuk rata-rata tinggi tanaman 8,25 cm dan rerata ukuran diameter batang 2,53 cm sedangkan rata-rata biomassanya 0,36 gr

Keadaan lingkungan yang bervariasi dan adanya perbedaan tempat menyebabkan adanya perbedaan pertumbuhan pada tanaman. Untuk tanaman yang di tempatkan di tempat yang terbuka pertumbuhannya lebih cepat dari pada tanamn yang diletakkan di rumah kaca

SIMPULAN

1. Lingkungan hidup yang dimaksud terdiri atas lingkungan fisik (abiotik) dan lingkungan hayati (biotik).
2. Lingkungan abiotik meliputi tanah, air, udara, unsur iklim seperti temperatur/suhu, intensitas radiasi matahari, kelembaban udara dan hujan, gerakan udara (angin) dan sebagainya.
3. Sementara lingkungan biotik meliputi seluruh makhluk hidup yang ada, baik yang bersifat menguntungkan maupun merugikan begi organisme atau tanaman yang bersangkutan
4. Keadaan lingkungan yang bervariasi dan adanya perbedaan tempat menyebabkan adanya perbedaan pertumbuhan pada tanaman. Untuk tanaman yang di tempatkan di tempat yang terbuka pertumbuhannya lebih cepat dari pada tanamn yang diletakkan di rumah kaca.

No comments:

Post a Comment