Thursday, December 2, 2010

Water Stress " Pembahasan dan Simpulan"

Di dalam tanah, air berada di dalam ruang pori diantara padatan tanah. Jika tanah dalam jenuh air , semua ruang pori tanah terisi oleh air. Dalam keadaan ini jumlah air yang disimpan di dalam tanah, jadi  merupakan jumlah air maksimum yang disebut  " Kapasitas Penyimpanan Air Maksimum". Selanjutnya, jika tanah kita biarkan mengalami pengeringan, sebagian ruang pori akan terisi udara dan sebagian akan terisi oleh air 
Sebagian air yang diperlukan tumbuhan berasal dari tanah (disebut air tanah)

Air ini harus tersedia pada saat tumbuhan memerlukannya. Kebutuhan air setiap tumbuhan berbeda (Hakim,1986). Air diperlukan oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, antara lain untuk memenuhi transpirasi dalam proses asimilasi untuk pembentukan karbohidrat, serta untuk menyangkut hasil-hasil fotosintesisnya. Air tanah berfungsi sebagai pelarut unsure hara dalam tanah

Kadar dan komposisi udara tanah sebagian besar ditentukan oleh hubungan air dan tanah. Udara tanah yang terdiri dari campuran gas itu bergerak menuju ke pori-pori yang belum diduduki oleh air (Buckman, 1982). Air terdapat di dalam tanah karena ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air atau karena keadaan drainase yang kurang baik (Sarwono,1989)

Air dapat meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi dan gravitasi. Dengan adanya gaya-gaya tersebut, maka  air dalam tanah dapat dibedakan menjadi :

   1.Air Higroskopik
Yaitu air yang diserap tanah sangat kuat sehingga tidak dapat digunakan tanaman (adhesi antara tanah dengan air). Air ini terikat kuat pada matriks tanah, ditahan dengan tegangan 31 - 10.000 atm (pF 4,0 - 4,7)
   2.Air Kapiler
Yaitu air dalam tanah dimana daya kohesi (tarik menarik antara butir-butir air ) dan daya adhesi (antara air dan tanah) lebih kuat dari gravitasi.air ini dapat bergerak ke samping atau keatas karena gaya-gaya kapiler. Sebagian besar air dari air kapiler merupakan air yang tersedia (dapat diserap) bagi tanaman. Air kapiler ini menempati pori mikro dan dinding pori makro, ditahan antara tegangan 1/3 - 15 atm (pF 2,54 - 4,20)

Dalam menentukan jumlah air yang tersedia bagi tanaman ada beberapa istilah :
1. Kapasitas Lapang
Keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah air yang terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi. Ditahan pada tegangan 1/3 atm (pF 2,54).

2. Titik Layu Permanen
Kandungan air tanah dimana akar-akar tanaman mulai tidak mampu lagi menyerap air dari tanah, sehingga kemudian tanaman menjadi layu. Air ditahan pada tegangan 15 atm (pF 4,2)

3.Air tersedia
Banyaknya air yang tersedia bagi tanaman yaitu selisih antara kadar air pada kapasitas lapang dikurangi kadar air pada titik layu permanen.
Terbatasnya air tanah yang tersedia sering kali menimbulkan masalah kekurangan air pada tanaman, karena pertumbuhan tanaman secara luas dikendalikan oleh keseimbangan air di dalam tanaman

Kekurangan air ini menyebabkan proses fisiologi terganggu dan pertumbuhan tanaman terhambat, tanaman menjadi kerdil dan bahkan akhirnya tanaman menjadi mati

Kekurangan air ini dapat terjadi pada saat hari terang dan panas, tetapi biasanya dapat diimbangi dengan penyerapan air selama malam hari. Apabila kandungan air tanah rendah, penyerapan air menjadi lambat dan tidak dapat mengimbangi kecepatan air yang hilang melalui proses transpirasi serta tidak dapat digantikan lagi oleh laju penyerapan air selama malqam hari maka tanaman akan menjadi layu

Proses kelayua
n pada tanaman terdiri atas 3 tingkatan yaitu :
1. Tingkat kelayuan awal  ( incipient wilting ), yaitu pada saat tanaman akan mulai mengaalami kelayuan
2. Tingkat kelayuan sementara ( temporary wilting ), keadaan ini ditandai dengan layunya bagian tanaman, tetapi hal ini dapat disembuhkan dengan jalan memberi air atau menyiram tanaman.
3. Tingkat kelayuan permanen ( permanen wilting ), hal ini ditandai dengan mulai matinya bagian tanaman dan keadaan ini sudah tidak dapat untuk disembuhkan dengan jalan memberi air pada tanaman

Percobaan yang dilakukan kali ini untuk mengetahui tingkat kelayuan pada tanaman palawija yaitu jagung, kedelai dan kacang hijau. Pengamatan yang dilakukan terhadap tanaman tersebut agar dapat diketahui kadar air tanah nya pada tiga tingkat kelayuan yaitu layu awal, layu sementara dan layu permanen namunperlu juga diketahui bobot tanah basah dan bobot tanah kering oven pada 3 tingkatan kelayuan itu

Tanaman jagung pada layu awal memiliki rata-rata bobot basah 35,45 gr dan bobot tanah kering oven 28,30 gr sehingga kadar airnya dapat diketahui yaitu sebesar 25,152 gr. Pada layu sementara memiliki rata-rata bobot basah 34,82 gr dan bobot tanah kering ove 27,99 gr sehingga kadar airnya dapat diketahui yaitu sebesar 23,61 gr. Dan pada saat layu permanen memiliki rata-rata bobot basah  35,15 gr dan bobot tanah kering oven  28,694 gr sehingga kadar airnya dapat diketahui yaitu sebesar 15,28 gr

Tanaman kedelai pada layu awal memiliki rata-rata bobot basah 36,6438 gr dan bobot tanah kering oven 27,72 gr sehingga kadar airnya dapat diketahui yaitu sebesar 30,976 gr. Pada layu sementara memiliki rata-rata bobot basah 36,514 gr dan bobot tanah kering oven  29,2 gr sehingga  kadar  airnya dapat diketahui yaitu sebesar 23,988 gr

Dan pada saat layu permanen memiliki rata-rata bobot basah  39,356 gr dan bobot tanah kering oven  32,862 gr sehingga kadar airnya dapat diketahui yaitu sebesar 16,062 gr

Tanaman kacang hijau  pada layu awal memiliki rata-rata bobot basah 35,268 gr dan bobot tanah kering oven 26,608 gr sehingga kadar airnya dapat diketahui yaitu sebesar 30,932 gr. Pada layu sementara memiliki rata-rata bobot basah 34,376 gr dan bobot tanah kering oven 26,478 gr sehingga kadar airnya dapat diketahui yaitu sebesar 27,692 gr

Dan pada saat layu permanen memiliki rata-rata bobot basah  35, 504 gr dan bobot tanah kering oven  29,592 gr sehingga kadar airnya dapat diketahui yaitu sebesar 13,226 gr

Kenyataan menunjukan bahwa terdapat perbedaan di antara berbagai jenis tanaman dalam hal ketahanan terhadap kekurangan air atau kelayuan

Faktor utama yang mempengaruhi ketahanan tanaman ( kelayuan tanaman ) terhadap kekeringan adalah jenis tanah terutama tekstur tanah dan jenis atau spesies tanaman, karena sifatnya yang memungkinkan mampu menahan kehilangan air serta mampu menyerap air pada keadaan air tanah yang sangat rendah

Ketahanan terhadap kekeringan tanaman dapat dilihat dari kemampuannnya untuk tidak layu pada kadar air tanah yang sangat rendah.

SIMPULAN

Proses kelayuan pada tanaman terdiri atas 3 tingkatan yaitu :

1.Tingkat kelayuan awal  ( incipient wilting ), yaitu pada saat tanaman akan mulai mengaalami kelayuan

2.Tingkat kelayuan sementara ( temporary wilting ), keadaan ini ditandai dengan layunya bagian tanaman, tetapi hal ini dapat disembuhkan dengan jalan memberi air atau menyiram tanaman

3.Tingkat kelayuan permanen ( permanen wilting ), hal ini ditandai dengan mulai matinya bagian tanaman dan keadaan ini sudah tidak dapat untuk disembuhkan dengan jalan memberi air pada tanaman

No comments:

Post a Comment