Thursday, December 2, 2010

Kompetisi " Pembahasan dan Simpulan"

Kompetisi adalah peristiwa yang sangat umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan sudah disadari sejak lama sebagai faktor penting dalam kehidupan. Dalam bidang tanaman, manusia telah menyadari sejak awal budidaya tanaman akan peranan kompetisi dalam kehidupan tanaman.

Ini dapat dilihat dari pemberantasan gulma yang mempunyai pengaruh negatif terhadap tanaman yang diusahakan. Kompetisi diantara individu tanaman dari jenis yang sama pasti juga telah disadari sejak awal usaha budidaya tanaman, walaupun mungkin dalam pengertian yang berbeda dari yang sekarang.
Petani melalui pengalamannya mengetahui bahwa hasil yang diperoleh sedikit jika populasi tanaman rendah, dan tanaman tidak tumbuh terlalu baik jika jarak tanam terlalu rapat.

Akhirnya mereka memillih suatu kepadatan yang dianggap layak memberikan hasil yang tertinggi. Fakta lain yang menunjukan kesadaran akan kompetisi adalah praktik penjarangan tanamn dan pengurangan percabangan tanaman

Kompetisi dapat terjadi tidak hanya diantara tanaman baik dari varietas atau spesies yang sama atau berbeda, tetapi juga diantara organ dari tanaman yang sama. Peristiwa kompetisi untuk masing-masing keadaan ini dikenal dengan istilah yang berbeda

kompetisi intra spesies adalah kompetisi antara tanaman dari spesies yang sama , sedangkan kompetisi inter spesies adalah kompetisi antar tanaman dari spesies yang berbeda. Istilah ini kemudian dapat diterapkan pada tingkat individu tanaman yaitu kompetisi intra tanaman adalah kompetisi diantara bagian -bagian tanaman pada suatu bagian tanaman yang sama. Dengan demikian kompetisi dalam budidaya tanaman adalah suatu peristiwa yang tidak dapat dihindarkan

Salah satu cara untuk mengetahui atau untuk mempelajari kompetisi inter spesies adalah dengan percobaan kepadatan tanaman perubahan pertumbuhan dan hasil tanaman akibat dari perubahan jarak tanam tentu adalah akibat persaingan di antara individutanaman yang sama. Pada percobaan kali ini media yang digunakan yaitu polybag. Persiapan yang dilakukan yaitu dengan menyiapkan 8 polybag yang sudah diisi dengan tanah , 8 polybag tersebut digunakan untuk 2 seri percobaan yaitu dengan tanaman jagung dan dengan tanaman kedelai

Untuk percobaan pertama, polybag 1 ditanam 6 benih jagung, polybag ke-2 ditanam 12 benih jagung, polybag ke-3 ditanam 18 benih jagung ,dan polybag ke-4 ditanam 24 benih jagung  sedangkan untuk percobaan kedua, cara yang sama dilakukan tetapi tanaman yang digunakan adalah kedelai. Untuk pengamatan, masing-masing polybag diambil 3 sampel tanaman yang akan diamati pertumbuhan tanamannya

Pengamatan terhadap sampel pada polybag 1 diperoleh hasil untuk tinggi rata-rata tanaman 38 cm dengan rata-rata diameter batang 2,07 cm. Untuk polybag ke-2 diperoleh hasil rata-rata tinggi tanaman 34,00 cm dengan rata-rata diameter batang 1,82 cm.

Sedangkan untuk polybag ke-3 diperoleh hasil untuk rata-rata tinggi tanaman 37,83 cm dengan rata-rata diameter batang 2,00 cm. Dan untuk polybag yang ke-4 diperoleh hasil rata-rata tinggi tanaman 39 cm dengan rata-rata diameter batang 1,83 cm

Untuk seri percobaan kedua yaitu dengan menggunakan tanaman kedelai, pada polybag 1 diperoleh hasil untuk rata-rata tinggi tanaman 10,50cm dengan rata-rata diameter batang 3,27 cm. Untuk polybag ke-2 diperoleh hasil rata-rata tinggi tanaman 8,83 cm cm dengan rata-rata diameter batang 2,93 cm. Sedangkan untuk polybag ke-3 diperoleh hasil untuk rata-rata tinggi tanaman 9,33 cm dengan rata-rata diameter batang 2,88 cm. Dan untuk polybag yang ke-4 diperoleh hasil rata-rata tinggi tanaman 10, 65 cm dengan rata-rata diameter batang 3,20 cm

Ada hubungan yang sangat besar antara hasil per satuan luas dengan kepadatan tanaman  yaitu peningkatan jumlah tanaman per  satuan luas mula-mula diikutidengan peningkatan hasil yang proporsional namun kemudian peningkatan hasil tidak lagi proporsionl seiringdengan peningkatan kepadatan lebih lanjut yang berarti kompetisi mulai bekerja. Persaingan yang lebih keras pada kepadatan tanaman yang lebih tinggi mengakibatkan tingkat hasil yang hampir konstan sebagai akibat dari penurunan hasil per satuan tanaman yang sebanding dengan pertambahan jumlah tanaman ( Sitompul, 1995)

Pada kondisi lapangan, kompetisi biasanya mulai terjadi setelah tanaman mencapai tingkat pertumbuhan tertentu dan kemudian persaingan akan semakin keras  seiring dengan pertambahan ukuran tanaman dengan umur. Apabila kedua individu atau kelompok tanaman yang bersaing dapat terus tumbuh, maka kualitas faktor pertumbuhan yang diperoleh masing-masing pihak akan semakin jauh dibawah yang dapat diperoleh pada keadaan tanpa kompetisi dengan semakin besar ukuran tanaman

Proporsi kuantitas faktor pertumbuhan yang diperoleh oleh suatu pihak akan proporsional dengan kemampuan kompetitifnya. Karena tanaman memperoleh faktor pertumbuhan dari organ tertentu yaitu terutama akar, untuk faktor yang terdapat dalam tanah dan daun, untuk faktor pertumbuhan yang berada diatas tanah, maka gaya kompetitif tanaman bergantung sebagian pada kapasitas kedua organ tersebut dalam melakukan fungsinya. ( Sitompul, 1995)

Kedua tanaman yang diuji yaitu jagung dan kedelai mempunyai pola respon yang relatif sama terhadap kepadatan tanaman , tetapi berbeda dalam tingkat hasil dan kepadatan tanaman, hal ini dapat dilihat berdasarkan data yang diperoleh , walaupun adanya kesalahan dalam pengambilan sangat mungkin terjadi.

SIMPULAN


Pengamatan terhadap sampel pada polybag 1 diperoleh hasil untuk tinggi rata-rata tanaman 38 cm dengan rata-rata diameter batang 2,07 cm. Untuk polybag ke-2 diperoleh hasil rata-rata tinggi tanaman 34,00 cm dengan rata-rata diameter batang 1,82 cm

Sedangkan untuk polybag ke-3 diperoleh hasil untuk rata-rata tinggi tanaman 37,83 cm dengan rata-rata diameter batang 2,00 cm. Dan untuk polybag yang ke-4 diperoleh hasil rata-rata tinggi tanaman 39 cm dengan rata-rata diameter batang 1,83 cm

Untuk seri percobaan kedua yaitu dengan menggunakan tanaman kedelai, pada polybag 1 diperoleh hasil untuk rata-rata tinggi tanaman 10,50cm dengan rata-rata diameter batang 3,27 cm. Untuk polybag ke-2 diperoleh hasil rata-rata tinggi tanaman 8,83 cm cm dengan rata-rata diameter batang 2,93 cm

Sedangkan untuk polybag ke-3 diperoleh hasil untuk rata-rata tinggi tanaman 9,33 cm dengan rata-rata diameter batang 2,88 cm. Dan untuk polybag yang ke-4 diperoleh hasil rata-rata tinggi tanaman 10, 65 cm dengan rata-rata diameter batang 3,20 cm

Kedua tanaman yang diuji yaitu jagung dan kedelai mempunyai pola respon yang relatif sama terhadap kepadatan tanaman , tetapi berbeda dalam tingkat hasil dan kepadatan tanaman, hal ini dapat dilihat berdasarkan data yang diperoleh , walaupun adanya kesalahan dalam pengambilan sangat mungkin terjadi.

No comments:

Post a Comment